kumpulan sastra

MALAM PERTAMA tatap pertama jelang malam yang beranjak sepi sejak pertama kutatap raut yang masih asing di pikiranku entah apa rasa yang lain telah mengenalmu berabad yang lalu dan itulah dirimu... yang ada dihadapanku sekarang ini bila ada kata yang tak sempat terlintas maka itulah yang akan ku ungkap saat ini aneh memang.... sebab hati memang penuh keanehan yang menakjubkan rasa hanya satu yang kutahu tentangmu adalah aku telah mengenalmu di abad yang lalu mimpi Ibrahim kutahu mengapa Kau tak memberiku mimpi Ibrahim, sebab Engkau telah membaca rapuhnya hati ini dalam cinta yang paling rendah, walau aku harus berani untuk malu di hadapan-Mu tuk mengakuinya, namun kuharap keyakinan Ibrahim melekat dihatiku suatu saat...... ku tak mau menyimpulkan kisah ini namun sedikit kutahu bahwa tak ada yang tak berakhir disini, semua pengembaraanku punya ciri yg telah kupahami perjalanannya dan hingga detik ini telah ku tunaikan jajiku pada-Mu, sampai amanah selanjutnya Kau timpakan di pundak rapuhku ini..... maafkan aku, jikalau pengharapan itu tak layak disebut harapan, namun harus menjadi janji yg tak ditepati, sebab perjanjian hidup lebih kuat dan lebih tua dari harapanku ..... jika ada kata yg maknanya lebih tinggi dari kata prihatin, maka itu yg akan kuserukan dihadapan Tuhan agar menjadi permohonan yg sakti, hingga ku pulang dan mempersembahkannya di hadapanmu sebagai kado cinta dariku..... ketika aku harus menghadapi hal seperti ini berkali-kali, lantunan do'a2ku telah mengalir tak henti untukmu layaknya bunyi ombak yg tak henti membelai pantai, cuma satu harapanku Tuhan mengabulkannya kali ini...... Tuhan sisakan umur yg tak bernilai ini, untuk mendulang kebenaran-MU dalam sisa sisa waktuku, hingga serpihan2 hidupku menjadi sisa waktu yg tak ternilai....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar